Menjaga pesisir bukanlah pekerjaan satu orang, satu kelompok, atau satu waktu. Di Mangrove Bintan Lestari (MBL), upaya merawat pesisir tumbuh dari kebersamaan—dari langkah kecil yang dilakukan bersama, dari kepedulian yang dirawat hari demi hari.
Komunitas MBL hadir sebagai ruang kolaborasi bagi masyarakat pesisir, anak muda, nelayan, dan para relawan yang percaya bahwa alam harus dijaga, bukan hanya dimanfaatkan.
## Komunitas yang Tumbuh dari Pesisir
MBL lahir dan bertumbuh bersama masyarakat pesisir. Aktivitas seperti penanaman mangrove, perawatan bibit, edukasi lingkungan, hingga pendampingan masyarakat menjadi bagian dari perjalanan komunitas ini. Bagi kami, pesisir bukan sekadar bentang alam, tetapi ruang hidup yang menyimpan penghidupan, budaya, dan masa depan.
Setiap kegiatan dilakukan dengan satu prinsip sederhana: menjaga keseimbangan antara alam dan manusia.
## Menanam Hari Ini, Menjaga Esok Hari
Mangrove yang ditanam hari ini bukan hanya untuk dilihat esok pagi. Ia adalah investasi jangka panjang—pelindung alami dari abrasi, rumah bagi biota pesisir, sekaligus penopang kehidupan masyarakat nelayan.
Melalui kerja bersama, komunitas MBL menanam bukan hanya bibit mangrove, tetapi juga harapan: harapan agar pesisir tetap lestari dan dapat diwariskan kepada anak cucu dalam kondisi yang lebih baik.
## Peran Masyarakat dalam Setiap Langkah
Kekuatan MBL terletak pada keterlibatan masyarakat. Ibu-ibu pesisir, generasi muda, dan nelayan mengambil peran sesuai kemampuan mereka—mulai dari pembibitan, penanaman, hingga menjaga kawasan agar tetap lestari.
Keterlibatan ini membuktikan bahwa konservasi bukan program sesaat, melainkan gerakan bersama yang tumbuh dari kesadaran lokal.
## Warisan yang Ingin Kami Jaga
Bagi komunitas MBL, pesisir adalah warisan. Warisan yang tidak bisa digantikan, tidak bisa dibeli, dan tidak bisa dipulihkan dalam waktu singkat jika rusak. Karena itu, menjaga pesisir hari ini adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi yang akan datang.
Kami percaya, dengan kebersamaan dan konsistensi, pesisir Bintan dapat tetap hidup—bukan hanya sebagai destinasi, tetapi sebagai rumah yang aman dan berkelanjutan.
—