Bintan kembali menjadi ruang belajar terbuka lintas negara. Kali ini, kawasan Mangrove Bintan Lestari (MBL) menjadi saksi kolaborasi internasional melalui kegiatan penanaman mangrove bersama siswa asal Jerman dan Indonesia. Di tengah lumpur pesisir dan rimbunnya hutan mangrove, para siswa belajar langsung tentang lingkungan, perubahan iklim, dan pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
Belajar Lingkungan Tanpa Batas Negara
Kegiatan ini bukan sekadar menanam mangrove, tetapi juga menjadi bagian dari edukasi lingkungan berbasis pengalaman (experiential learning). Para siswa Jerman dan Indonesia diajak memahami fungsi mangrove sebagai:
- Pelindung pantai dari abrasi dan gelombang,
- Habitat biota pesisir,
- Penyerap karbon alami yang berperan dalam mitigasi perubahan iklim.
Dengan pendampingan tim MBL dan masyarakat lokal, siswa mendapatkan penjelasan mengenai jenis mangrove, teknik penanaman yang tepat, serta tantangan pelestarian ekosistem pesisir di wilayah kepulauan seperti Bintan.
Dari Teori ke Aksi Nyata
Setelah sesi pengenalan, para siswa turun langsung ke lapangan. Lumpur, akar mangrove, dan panas matahari tidak mengurangi semangat mereka. Setiap bibit yang ditanam menjadi simbol kepedulian global terhadap lingkungan, sekaligus pengingat bahwa isu perubahan iklim adalah tanggung jawab bersama, lintas budaya dan negara.
Bagi siswa Jerman, pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga—bahwa menjaga alam tidak cukup hanya dibahas di ruang kelas, tetapi harus diwujudkan melalui aksi nyata di lapangan.
Peran Mangrove Bintan Lestari dan Masyarakat Lokal
Mangrove Bintan Lestari berperan sebagai fasilitator kegiatan, mulai dari edukasi, penyediaan bibit, hingga pendampingan teknis penanaman. Keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi bagian penting, menunjukkan bahwa konservasi mangrove dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa wisata edukasi dan konservasi bisa menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan, budaya, dan kepedulian lingkungan.
Menanam Hari Ini, Menjaga Masa Depan
Penanaman mangrove bersama siswa Jerman di Bintan bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen bersama untuk menjaga pesisir. Setiap bibit yang ditanam hari ini diharapkan tumbuh menjadi benteng alami yang melindungi ekosistem dan kehidupan di masa depan.
Melalui kegiatan seperti ini, Bintan tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi global untuk edukasi dan pelestarian lingkungan.